Sejak awal menikah. kami berdua berkomitmen untuk mandiri. Biaya pernikahan sekitar 90% kami tanggung berdua. Setelah itu, kami berniat untuk membuka usaha. Apalagi setelah saya mengandung Kinan, niat itu semakin kuat dalam sanubari, supaya suatu hari nanti saya bisa resign dari kantor, fokus mengurus anak dan bisnis dari rumah.
Berbagai macam jenis usaha sempat kami lirik. Buka konter HP, sewa Playstation, buka warnet, bisnis laundry, yang jelas bukan bisnis makanan karena kami gak jago masak (kalo makan jagoo :p). Namun akhirnya pilihan kami jatuh kepada bisnis konter HP. Kebetulan sejak bujangan suami saya sudah menjadi "kios berjalan". Ia menjual pulsa kepada teman2nya, hanya bermodalkan handphone second dan modal awal sekitar 500rb untuk isi deposit pulsa multichip. Merasa sudah punya pengalaman, link, pelanggan, kami mulai mengedarkan pandangan mencari lapak untuk konter.
Sekitar 3 bulan setelah Kinan lahir, tiba2 ada tawaran dari saudara jauh yang mau Oper Kontrak lapak konternya. Ia sudah kontrak untuk jangka waktu 3 tahun, dan sudah dijalani selama 2 tahun. Biaya kontrak kiosnya itu sebesar 12 juta setahun. "mahal juga ya..belum lagi untuk modal barang dagangannya" pikir kami saat itu. Memang kiosnya berada di pinggir jalan, di depan pasar, di dekat pabrik, dan sudah berjalan usahanya, jadi kami tinggal meneruskannya saja. Pikir-pikir, akhirnya kami memberanikan diri untuk mengambil kios tersebut. Memberanikan diri pula untuk pinjam modal ke kantor karena uang simpanan kami baru bisa cair bulan Januari 2012. Bisa dibilang ini rejeki Kinan. Pas niat usaha, pas ada tawaran, pas ada uangnya :)
Start 1 Desember 2011, resmilah kami menjalankan usaha Bintang Celluler. Modal awal sekitar 35juta, mencakup sewa kios 12juta, bayarin barang dagangan yang sudah ada didalamnya kira2 sebesar 5juta, modal 4 HP dan isi saldo masing2 operator, beli komputer, dispenser air, kipas angin,rice cooker, dll.
Sebulan berlalu, hasilnya sangat sangat memuaskan. Bisa dibilang kami tak mengalami susahnya memulai bisnis. Akhir bulan perhitungan laba yang kami dapatkan lebih besar dari gaji kantor saya tiap bulan. Alhamdulillah..sungguh hasil yang sangat memuaskan. Berbagai macam angan sudah terencana dalam pikiran, semoga Bintang Cell semakin ajeg, dan bisa buka cabang kedua maksimal akhir tahun 2012
Bisnis tak bisa selalu berjalan mulus. Mulai bulan ketiga, saat pekerjaan di kantor saya sedang dalam High Pressure. Berangkat pagi pulang malam lembur setiap hari. Tak sempat lagi waktu untuk memeriksa pembukuan konter. Saya percayakan penuh kepada karyawan yang menjaga konter. Perlahan..omset konter menurun..Drop drop..bahkan sampai turun drastis hingga 1/3 dari omset kotor harian yang biasanya kami peroleh. Setiap saya tanyakan kepada karyawan, dia selalu bilang "saya buka pagi kayak biasa mba,mungkin krn tengah bulan jadi omset turun, kalo mba ga percaya sama saya mba tambah karyawan aja disini biar nemenin saya" Huufff..jika omset terus menerus seperti ini gimana ceritanya mau nambah karyawan. Mau kasi gaji pake apa saya??
Tak banyak yang bisa saya lakukan...Keadaan terus seperti itu. Konsentrasi dan waktu saya habis untuk pekerjaan kantor. Selain kantor harus pula mengurus anak dirumah. Beberapa bulan tak ada keuntungan, bahkan merugi. Pasrah..saya anggap memang ini memang siklus usaha, kadang untung kadang rugi.
Kemudian..saya mendengar laporan dari bapak mertua yang berkunjung ke konter saat pagi hari namun ternyata konter belum buka.. Lalu beberapa kali lewat depan konter saat siang hari ternyata tutup juga. Cek laporan penjualan, tidak ada satu pun catatan penjualan dari isi lagu. Padahal biasanya setiap hari ada saja yang isi lagu dengan bandrol 10.000 sepuasnya. Hmmm...kepercayaan mulai goyah. Sebel..kesel..campur aduk jadi satu.
Puncaknya adalah ketika menjelang akhir bulan April 2012, tiba2 karyawan saya tersebut tidak masuk kerja. Tak ada ijin, tak ada kabar, dihubungi pun tak ada jawaban. Beberapa hari seperti itu, akhirnya kami mengambil keputusan dengan memberhentikannya secara sepihak. Pecat, PHK, tanpa hormat #lebay gak tuh# Selidik punya selidik hasil investigasi ke timeline Fbnya, ternyata dia bela-belain pergi ke sukabumi untuk "nembak" cewe yang masi duduk di bangku sekolah. Ninggalin kerjaan dan tanggungjawabnya. Ya tuhaann #tepokjidat#
Setelah itu, konter Bintang Cell luntang lantung tanpa karyawan. Ada kakak ipar yang membantu seluang waktunya. Saat ada keperluan lain, maka konter pun terpaksa tutup. Hari sabtu, minggu, ada acara keluarga atau undangan, konter tutup lagi. Hampir pasti labanya terus menurun :'(
Oya..setelah mantan karyawan saya itu tak lagi kerja, penjualan dari isi lagu terlihat hasilnya lagi #trus kemaren kemana ajaaa hasilnyaaa :'(# Cerita lain, ada seorang customer datang dan menanyakan tentang HPnya yang diservice namun masih bermasalah. Kami pun bengong "sejak kapan Bintang cell terima service HP??" Lalu ada lagi orang datang dan berkata bisik2 "mas...film yang dulu saya isi dari sini, masih ada gak?" Ya Allah....tempat usaha saya dijadikan jualan film porno..Huaaaa..... ternyata saya benar2 dicurangi oleh mantan karyawan saya. Ingin sekali rasanya mencari dia, mengacak2nya, dan minta uang saya dikembalikan!!!
Huuff..inilah bisnis. Pasang surut selalu ada. Mencoba kembali menata hati, tak terpancing dendam dan amarah. Kami berusaha mencari karyawan baru. Selama itu saya dan kakak ipar bergantian menjaga konter seluangnya waktu kami. Hingga akhirnya sekitar bulan Juli 2012, kami baru mendapat karyawan.Seorang kerabat dekat, diimpor langsung dari Ngawi, Jawa Timur, khusus untuk membantu Bintang Celluler. Alhamdulillah...semoga kali ini bisa dipercaya dan mengembalikan kejayaan Bintang Cell. Amiin :)
Part one is done. Takut kepanjangan jadi dilanjut di Bintang Cell part two yaa. Stay tunee :)
0 komentar:
Posting Komentar