Assalamualaikum wr wb
Sedikit mengulang kembali pembahasan dalam seminar hari Jumat silam, saya ingin memulainya dengan bercerita.
Di
suatu hari seorang pemuda desa diberi hadiah pispot oleh seorang
dokter. Pispot itu masih baru, dan bersih. Bahkan sang dokter bercerita
bahwa tidak ada satu kumanpun yang menempel di pispot tersebut karena
telah disterilisasi. Sayangnya dia tidak menceritakan untuk saja manfaat
dari pispot tersebut.
Karena
sang pemuda ini belum memahami apa manfaat dari pispot tersebut, maka
dia menggunakannya untuk menghidangkan soup yang ia buat. Dan hebatnya
lagi, soup itu dihidangkan untuk dimakan bersama sang dokter.
Yah
seperti yang anda duga.Sang dokterpun mual, dan menolak hidangan soup
sang pemuda. Padahal soup sang pemuda dikenal sangat enak bahkan bisa
dibilang paling enak di desa tersebut.
Mengapa
sang dokter itu mual dan muntah. Padahal sebelumnya dia mengatakan
kepada sang pemuda bahwa pispot itu bersih dan bebas kuman.
Sahabat pengusaha tercinta,
Secara
sadar, kita semua memahami bahwa Pispot yang baru dibeli terlebih telah
disterilisasi pasti bebas kuman. Namun secara fikiran bawah sadar kita,
juga memahami bahwa Pispot itu walaupun baru dan bebas kuman sekalipun
itu adalah tetap "kotor" sehingga tidak pantas untuk digunakan sebagai
wadah makanan. Dan ketika Pikiran bawah sadar mengalami konflik dengan
Pikiran sadar maka yang menang selalu Pikiran Bawah Sadar.
Coba
kita lihat sejenak, bagaimana ketika seseorang telah terkuasai oleh
EMOSInya maka seolah ia telah kehilangan sejenak Pikiran Sadarnya atau
biasa kita kenal sebagai Logika. Karena Emosi Manusia terletak di dalam
Pikiran Bawah Sadar, maka ketika konflik dengan Pikiran Sadar maka akan
menang Pikiran Bawah Sadar. Menurut penelitian, Pikiran Bawah Sadar
Manusia menguasai 88% sedangkan Pikiran Sadar memiliki 12% saja.
Lantas apa hubungannya dengan dunia Entrepreneur?
Ketika
kita menjadi Entrepreneur atau sebagai seorang Pengusaha, mari kita
renungkan sejenak. Apakah masih ada MASALAH didalam pikiran bawah sadar
kita, yang mungkin masih belum bisa menerima keadaan diri kita untuk
menjadi Pengusaha?
Ketakutan
akan masa depan, Ketidakpastian penghasilan, Beban Hutang, Keluarga
atau Kekhawatiran Emosional lainnya, apakah itu masih ada di dalam diri
kita?
Jika ternyata masih ada kekhawatiran tersebut maka berhati-hatilah karena bisa jadi itu akan menghambat karir anda nantinya.
Lantas bagaimana solusinya?
Pikiran bawah sadar adalah Pikiran yang unik. Karena tidak sembarang komunikasi bisa menyentuh pikiran bawah sadar manusia.
Ada
beberapa cara agar kita bisa berkomunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar
kita, sehingga perlahan demi perlahan, kekhawatiran yang mengganggu diri
kita bisa tereduksi hingga akhirnya menghilang.
1. Fokus
Orang-orang hebat Fokus kepada Apa yang dimiliki, Orang-orang yang gagal Fokus kepada Apa yang tidak dimiliki.
Mulai
hari ini, marilah kita membawa diri kita untuk Fokus kepada apa yang
kita miliki. Karena Fokus kepada Apa yang tidak kita miliki hanya akan
membuat kekhawatiran dan kepesimisan.
Sedangkan
Fokus kepada Apa yang kita masih milikiki perlahan demi perlahan itu
akan membangkitkan Optimisme diri kita dan mereduksi kekhawatiran yang
ada.
Ketika
Soichiro Honda mengalami keterpurukan pascar perang dunia, dimana
Pabrik Pistonnya terpaksa harus dia jual ke Toyota, Honda tidaklah sedih
berkepanjangan. Karena dia yakin dia bisa bangkit. Dan dia memfokuskan
kepada SKILL yang masih ia miliki sehingga dari Fokusnya kepada apa yang
masih ia miliki mengilhami pembuatan sepeda motor buatannya sendiri.
Oleh
karena itu Fokuslah kepada kekuatan diri anda. Anda telah memiliki
sumber daya yang luar biasa. Yang penting kenalilah potensi diri dan
Fokuskanlah kepada potensi diri tersebut.
2. Repetisi
"alah
bisa karena biasa" demikian pepatah berkata. Sesuatu hal yang biasa
kita lakukan maka membuat kita bisa. Demikian juga dengan komunikasi
diri anda sendiri. Repetisi atau Pengulangan sangat diperlukan untuk
memprogram Pikiran Bawah Sadar anda. Karena dengan pengulangan perlahan
demi perlahan memperkuat daya ingat anda terhadap hal tersebut.
Saya tidak tahu apakah sahabat pengusaha masih percaya dengan pocong yang bisa berjalan ataukah tidak?
Informasi
pocong masuk ke dalam fikiran kita dan menjadi realita bisa jadi karena
informasi itu tertanam berulang-ulang sejak kita kecil. Mulai dari
orang tua, saudara, kawan hingga televisi maupun bioskop.
Pernahkah para sahabat renungkan sejenak. Mengapa orang-orang barat sana tidak takut kepada pocong, kuntilanak, dkk.
Yah
seperti yang anda duga, Pocong, Kuntilanak dkk adalah imanjinasi yang
ditanamkan berulang-ulang secara budaya sehingga menjadi realita.
Uniknya lagi ternyata pikiran bawah sadar manusia tidak bisa membedakan
mana yang realita dan mana yang imajinasi. Sehingga walaupun sebagai
muslim kita memahami ruh telah berpisah dengan jasad ketika seseorang
itu sudah meninggal, ternyata masih ada juga yang masih takut sama
pocong.
Lantas Mengapa orang barat tidak takut pocong?
yah karena mereka memang tidak pernah diprogram untuk takut pocong
sejak mereka kecil tentunya. Sehingga karena tidak ada program didalam
fikiran mereka, jadi bagaimana mereka bisa takut. Coba sekarang apa
pendapat para sahabat kalau sekarang , saya meminta sahabat untuk
memprogram ulang pocong dalam fikiran anda dengan pocong itu berwarna
pink dan menggunakan hidung badut, masih seram tidak yah???
Lalu apa hubungannya lagi dengan Entrepreneurship?
Wah jelas sekali hubungannya.
Yaitu
repetisi akan menguatkan informasi menjadi imajinasi dalam fikiran kita
dan membuatnya menjadi memori. Sehingga apapun yang kita katakan akan
menjadi memory.
Coba bayangkan seandainya selama ini masih sering mengatakan kalimat negatif seperti ini
"ah saya mah tidak pantas jadi pengusaha"
"saya masih takut bangkrut"
"bagaimana mungkin mas, saya gak punya modal"
Perlahan tapi pasti hal itulah yang menjadi memory di dalam diri kita dan malah melemahkan sisi Entrepreneurship kita.
Solusinya?
Ketika kita menyadari bahwa ternyata masih banyak "negative thinking" didalam fikiran kita,
maka cara sederhana untuk menghadapinya adalah
-
Hindari pikiran negatif tersebut dan fokuslah untuk tetap berpikir
positif secara berulang ulang. Afirmasikan diri anda dipagi hari,sore
hari bahwa anda adalah pengusaha yang hebat.
- Jika ternyata pikiran negatif anda begitu kuatnya maka berikanlah kata "walaupun" didalam kalimat negatif itu.
Seperti:
"walaupun saya masih takut bangkrut, saya siap jadi pengusaha."
Sehingga dengan demikian kalimat negatif itu akan ternetralisir dengan
sendirinya
-
Sering-seringlah bertemu dengan para pengusaha lainnya sehingga dengan
proses silaturahim tersebut akan memperkuat azam dan semangat
entrepreneurship anda
Demikian
tips sederhana mengenal Pikiran Bawah Sadar untuk kesuksesan kita
sebagai seorang Pengusaha. Sehingga dengan Mindset yang tepat dan
terbebas dari konflik internal dari Pikiran Sadar maupun Bawah Sadar ,
membuat kita bisa melangkah lebih cepat mencapai puncak kesuksesan.
sumber : http://itan.blogspot.com

0 komentar:
Posting Komentar